Assalaamu'alaikum.
When making drawings or illustrations, we often need to make long lines or curves. Or at least when making line art, we want to keep our hands steady. For this purpose, there are at least 4 methods that we can do in Krita:
Saat membuat gambar atau ilustrasi, kita sering kali perlu membuat garis atau kurva yang panjang. Atau setidaknya saat membuat outline, kita ingin menjaga tangan kita tetap stabil. Untuk tujuan ini, setidaknya ada 4 metode yang bisa kita lakukan di Krita:
Mari kita bahas semua metode ini satu persatu.
Metode pertama yang sering diandalkan oleh para artis ketika menggambar garis atau lengkungan yang panjang, adalah memutar kanvas atau mencerminkannya. Hal ini disebabkan, karena sebagian besar orang memiliki kecenderungan bisa lancar menggambar garis pada arah tertentu. Apakah itu diagonal kiri, atau diagonal kanan, atau mungkin arah vertikal, atau horizontal. Dengan memutar kanvas pada orientasi tertentu, kita bisa mengatasi kelemahan kita, dan menciptakan garis pada arah yang kita sukai atau kuasai. Sekadar untuk contoh. Bagi saya, menggambar garis secara vertikal dari atas ke bawah, lebih mudah dibandingkan menggambar garis yang memanjang secara horizontal. Jika saya harus menggambar garis horizontal, biasanya saya memutar kanvas sekitar 90 derajat terlebih dulu. Kemudian babru saya menarik garisnya.
Jadi, bagaimana caranya kita memutar kanvas? Ada banyak cara untuk memutar kanvas di Krita. Jika Anda lebih suka metode "tombol tengah mouse". Anda bisa menahan tombol Shift, lalu click-drag dengan tombol tengah mouse. Jika Anda lebih suka teknik navigasi Spacebar, Anda dapat menahan tombol Spacebar dan juga tombol Shift. Kemudian click-drag dengan tombol kiri mouse biasa. Jika Anda lebih suka menggunakan tombol keyboard saja, tanpa mouse, Anda bisa menekan nomor 4 dan nomor 6 untuk memutar kanvas. Dan menekan angka 5 pada keyboard untuk reset ulang orientasi kanvas. Saya sudah menjelaskan semua teknik ini secara visual dalam bentuk eBook (PDF). Bila anda tertarik, Anda bisa mengunduhnya secara gratis melalui link berikut ini:
Jika Anda lebih suka menggunakan tombol di UI, Anda bisa menggunakan lingkaran kecil di bagian bawah pada "Status Bar".
Atau, Anda juga dapat menggunakan "Pop-up Palette". Yaitu, dengan cara klik-kanan saat menggunakan Brush Tool. Kemudian, seret dan putar lingkaran putih kecil ini untuk memutar kanvas. Untuk reset atau mengembalikan rotasi kanvas ke default, Anda bisa drag dan snap lingkaran putih ini, ke lingkaran gelap yang ada di atas.
Sebenarnya, ada metode lain untuk memutar kanvas, yaitu dengan menggunakan "touch gesture". Jika Anda menggunakan perangkat Android, misalnya, atau menggunakan tablet gambar yang mendukung "touch gesture", Anda bisa menggunakan 2 jari untuk memutar kanvas dan juga melakukan zoom. Anda juga bisa menggunakan 3 jari untuk melakukan "panning".
Selanjutnya, untuk "mirror" kanvas, Anda bisa menekan huruf M pada keyboard, atau bisa juga dengan menekan Alt + M. Bedanya, dengan menekan huruf M saja, kanvas akan dicerminkan pada bagian tengahnya. Tapi, dengan shortcut Alt + M, kanvas akan dicerminkan di lokasi kursor mouse.
Saat Anda menggunakan "freehand brush tool", di dalam "tool options" docker, Anda akan melihat opsi "brush smoothing".
Terdapat 4 mode brush smoothing yang disediakan oleh Krita. Berikut ini penjelasan singkat mengenai masing-masing mode tersebut:
Di dunia nyata, kita biasanya mengandalkan penggaris lurus, penggaris melengkung, jangka, atau alat bantu lain yang serupa untuk menggambar garis atau kurva yang panjang. Nah, kita bisa menganggap "Assistant Tool" yang ada di Krita, sebagai alat-alat gambar ini. Ada banyak jenis "assistants" yang disediakan oleh Krita. Pada saat saya merekam video atau menulis tutorial ini, ini adalah jenis "assistants" yang bisa Anda buat di Krita:
Untuk memanfaatkan objek "assistants", saat kita menggunakan brush tool, di dalam docker "tool options", pastikan opsi "snap to assistants" ini aktif. Dengan ini, Anda dapat dengan mudah menggambar garis yang otomatis lengket atau menempel pada objek "assistants" yang ada di kanvas.
Jika Anda ingin melihat gambar Anda secara lebih jelas, Anda bisa pergi ke menu "view". Kemudian, nonaktifkan opsi "show painting assistants".
Metode keempat untuk menggambar garis atau kurva yang mulus adalah dengan tidak menggambarnya. Maksudnya adalah, tidak menggambarnya secara manual, tetapi menggunakan grafik vektor. Untuk dapat menggunakan Vector di Krita, kita perlu membuat "vector layer" terlebih dahulu.
Jika kita memiliki "Vector layer" dalam kondisi, secara otomatis semua drawing tools akan menghasilkan bentuk vektor. Kecuali, tentu saja, brush tools. Jika Anda hanya ingin membuat garis saja, Anda perlu mengubah opsi "Fill" menjadi "Not filled". Dan setel opsi "Outline" ke "Brush". Dengan pengaturan ini, garis vektor akan berwarna hitam, yang didasarkan pada foreground color yang digunakan oleh brush tool. Dan ketebalan garis juga akan mengikuti ukuran brush yang aktif.
Untuk mengubah bentuk suatu vektor objek, pertama-tama, kita harus mengaktifkan "Select shape tool". Pastikan kita seleksi dulu objeknya. Kemudian, di docker "tool options", di tab "outline". Kita bisa mengatur ketebalannya dengan cara klik di kolom "thickness", lalu memutar "scroll wheel" ke atas atau ke bawah.
Anda juga masih dapat mengubah transformasinya, termasuk skala, rotasi, dan posisinya. Ini adalah salah satu keuntungan menggunakan Vektor.
Sekarang, Anda mungkin penasaran, lalu bagaimana kalau kita ingin membuat garis yang lebarnya bervariasi? Atau dengan kata lain, ketebalannya tidak seragam. Untuk melakukan ini, kita tinggal menambahkan bentuk vektor berwarna putih untuk mengurangi area outline. Dan kita bisa menggunakan warna hitam untuk menambahkan lebih banyak area outline. Sebagai contoh, Anda bisa menggunakan "Bezier Curve Tool". Jangan lupa untuk mengatur opsi "fill" ke background color". Dan pastikan bahwa saat ini berwarna putih. Kemudian, tetapkan opsi "Outline" ke "No outline". Kemudian buatlah sebuah area untuk menutupi garis yang tidak kita inginkan.
Jika Anda ingin menambahkan lebih banyak area outline. Cukup ubah opsi "fill" ke "foreground color", dan pastikan warnanya hitam. Dan buat saja vector shape di atas garis outline yang sudah ada sebelumnya.
Saat ini, vector shapes yang kita buat sebelumnya berwarna putih pekat, bukan transparan. Ada banyak cara untuk mengubah area yang berwarna putih pekat menjadi transparan. Salah satunya adalah dengan terlebih dulu menerapkan "Filter Mask" pada "Vector Layer" bersangkutan. Kemudian untuk jenis filternya, kita bisa memilih "Gradient Map". Pastikan bahwa stop yang di kiri berwarna hitam pekat, dan stop di kanan sepenuhnya transparan. Klik OK. Dan sekarang, semua warna putih sudah berubah menjadi transparan.
Dari sini, Anda dapat dengan mudah menambahkan warna ke gambar. Anda bisa menggunakan fitur "Colorize Mask", sebagaimana yang sudah saya bahas di blog Krita Tutorials dan di channel YouTube Expose Academy. Untuk sekarang, kita dapat menggunakan "Fill tool" biasa. Buat saja "Paint layer" yang baru. Aktifkan Fill tool melalui icon-nya, atau Anda juga bisa menekan huruf F pada keyboard Anda. Pilih sebuah warna, misalnya warna oranye kemerahan. Pastikan mode "Reference" disetel ke opsi "All layers".
Dan klik di dalam area yang tertutup untuk mengisi warnanya.
Jika Anda ingin belajar Krita dari tingkat dasar hingga tingkat mahir secara yang cepat dan mudah, Anda perlu melihat kursus saya di link ini.
Hormat saya,
Widhi Muttaqien
Subscribe now.
Daftar ke newsletter kami dan terus dapatkan informasi penting terbaru terkait Bisnis, Teknologi, dan Kreativitas.
Jl. Tytyan Indah Blok W4 No. 12A
RT 004 / RW 012, Kota Bekasi
Jawa Barat, Indonesia, 17133.
Copyright of © Edutalenta (PT Expose Edukasi Talenta)